Selasa, 01 Juni 2010

Korsel Jadi Pusat ekspor Indonesia

Jakarta,- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan terbesar berasal dari Korea Selatan yang mencapai 1,37 miliar dolar AS selama empat bulan pertama 2010.

"Yang mengejutkan adalah dengan Korsel. Meski impor elekroniknya membanjir, tapi kita mengalami surplus lebih besar dibanding berdagang dengan AS," kata Kepala BPS Rusman Hariawan, di Jakarta, Selasa.
Selama ini Indonesia konsisten mengalami surplus dagang dengan AS. Selama Januari-April 2010, surplus perdagangan dengan AS mencapai 1,06 miliar dolar AS, sedangkan surplus selama April 2010 sebesar 306,8 juta dolar AS.

"Kita sangat menguntungkan berdagang dengan AS, devisa kita kuat karena konsisten selalu surplus," ujarnya.

Secara total, surplus perdagangan selama April 2010 mencapai 517,5 juta dolar AS. Surplus selama empat bulan pertama 2010 mencapai 6,09 miliar dolar AS.
Meski konsisten mengalami surplus dengan AS, namun Indonesia juga konsisten mengalami defisit berdagang dengan China.

BPS mencatat defisit perdagangan Indonesia dengan China selama April 2010 mencapai 553,6 juta dolar AS. Sedangkan nilai defisit selama empat bulan pertama 2010 sebesar 1,6 miliar dolar AS.

"Ekspor kita selama April turun dibandingkan Maret, sedangkan impornya naik sehingga memperlebar defisit perdagangan dengan China," jelasnya.

Sementara itu, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan Jepang meski tidak besar yaitu sekitar 22 juta dolar AS.

"Dengan Australia juga kita langganan defisit karena kita banyak impor produk pertanian seperti gandum, sapi, bahkan garam kita impor dari sana," tuturnya.

0 comments:

  © NUMPANG share template Newspaper Style by pak ELA

Back to TOP