Rabu, 19 Mei 2010

Pendapatan Sektor Wisata Bangkok Menurun

Bangkok, - Gambar-gambar tubuh bersimbah darah, prajurit bersenjata dan ban-ban yang dibakar di tengah jalan mendominasi media-media massa di Thailand dan mancanegara dalam beberapa hari terakhir.


Di Bangkok dan sekitarnya, penduduk setempat berusaha membuat kehidupan mereka tetap berjalan normal kendati berhari-hari dicekam ketakutan akibat bentrokan antara massa anti pemerintah dengan pasukan keamanan. Bahkan distrik Rajprasong di Bangkok sudah menjadi medan perang.
Namun, bukan berarti warga Thailand di luar Bangkok tidak terusik. Mereka justru ikut resah setelah melihat resor-resor wisata mulai sepi dari para turis.

Anjuran dari sejumlah negara kepada warga masing-masing agar tidak bepergian ke Thailand selama masih berlangsungnya konflik politik telah memberi hantaman yang menyakitkan bagi penduduk lokal, yang mengandalkan penghidupan mereka dari industri jasa dan pariwisata. 

Menurut Alan Morrison, editor Phuketwan.com, konflik berdarah di Bangkok kini turut merugikan Phuket, surga tropis bagi para turis. "Beberapa orang mengira tempat ini cukup dekat dengan Bangkok sehingga terlalu berbahaya," kata Morrison seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN.

Morrison menyayangkan kebijakan sejumlah negara yang tidak membedakan wilayah aman dan tidak aman di Thailand sebelum menetapkan peringatan berkunjung.

"Harga di hotel-hotel bintang empat dan lima di Phuket dan di perairan Andaman sangat fantastis dalam beberapa bulan mendatang. Kalau kalian menginginkan liburan mewah, sekaranglah saatnya," lanjut Morrison.

Sejumlah agen wisata juga berusaha tetap menarik wisatawan untuk berlibur ke Thailand. Panduan perjalanan online, Travelfish.org, baru-baru ini mempublikasikan advetorial berjudul: "Haruskah saya membatalkan liburan ke Thailand? Tidak. Haruskah saya membatalkan liburan ke Bangkok? Ya".

Meski demikian, agen wisata tetap memperingatkan bahwa situasi keamanan tidak bisa ditebak dan bisa menyebar ke lokasi lain tanpa peringatan sebelumnya.

Pattaya, resor tepi pantai yang terkenal dengan bar dan kehidupan malam, turut terkena dampak krisis di Bangkok. Seorang warga Pattaya, Pojanee Muangkaew, memiliki layanan scuba diving dan perjalanan wisata di Pattaya.

Dia mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir semua menjadi bertambah buruk karena wisatawan mancanegara makin berkurang.

Namun resor Hua Hin, sekitar 200 kilometer selatan Bangkok, mengeruk untung dari warga Bangkok yang "mengungsi" dari Bangkok untuk menghindari kericuhan.

"Dari sudut pandang pariwisata internasional, kota resor ini sudah mati, tetapi kerugian itu tertutupi oleh turis-turis domestik," kata warga Hua Hin, Martin Young. "Warga Bangkok berhamburan ke tempat ini. Tidak ada tanda-tanda terjadi kericuhan di sini," kata Young meyakinkan.

0 comments:

  © NUMPANG share template Newspaper Style by pak ELA

Back to TOP