Kamis, 20 Mei 2010

Bisnis Thailand Semakin Terpuruk

Thailand,  - Aparat militer Thailand kini memburu anggota kelompok anti pemerintah, "Kaus Merah," di kantong-kantong persembunyian di Bangkok, Kamis 20 Mei 2010. Aksi ini dilakukan satu hari setelah militer menyerang kamp demonstran untuk mengakhiri konflik politik terburuk selama hampir 20 tahun terakhir di Negeri Gajah Putih itu.

Namun aksi tentara itu tampaknya masih mendapat perlawanan sengit dari pengikut Kaus Merah. Pada Kamis pagi, di distrik suatu bisnis, yang dikuasai
demonstran selama beberapa pekan, sesekali terjadi baku tembak antara aparat dengan pemrotes. Kegiatan bisnis di ibukota Thailand itu kian lumpuh.

Bursa efek di Bangkok tidak melakukan kegiatan setelah sehari sebelumnya dibakar massa anarkis. Gerombolan yang diduga pengikut "Kaus Merah" itu juga membakar pusat perbelanjaan Central World serta membakar sejumlah bangunan. 

Sementara itu, unit khusus kepolisian memasuki sebuah kuil di lokasi zona protes di mana beberapa ribu pendukung "Kaus Merah", sebagian besar perempuan, orang lanjut usia, dan anak-anak, berlindung dalam beberapa hari terakhir.

Fotografer Associated Press mengatakan, tidak ada perlawanan dari dalam kuil saat polisi membawa kelompok "pengungsi" tersebut ke kantor polisi terdekat.

Pada Rabu malam, Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, berjanji akan mengakhiri konflik dan mengembalikan perdamaian setelah kemarin aparat militer membubarkan aksi protes demonstran anti-pemerintah.

"Saya yakin dan menetapkan akan mengakhiri konflik dan mengembalikan perdamaian ke negara ini," kata Abhisit dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi seperti dikutip dari laman stasiun televisi al Jazeera. "Kami akan mengatasi (konflik) ini," lanjutnya.

Pernyataan Abhisit diungkapkan dari sebuah pangkalan militer di kota Bangkok saat otoritas memberlakukan jam malam di ibukota Thailand, setelah massa demonstran yang mengamuk membakar sejumlah bangunan, serta melakukan penjarahan.

Bangunan yang dibakar antara lain gedung bursa efek Bangkok dan Central World, pusat perbelanjaan terbesar kedua di Asia Tenggara.

Otoritas memperingatkan warga bahwa aparat keamanan diberi izin untuk menembak penjarah dan pelaku pembakaran. "Aksi protes yang berhasil ditumpas membuat sejumlah pemrotes kecewa, terutama demonstran yang membawa senjata, sehingga mereka menimbulkan masalah, terutama melakukan pembakaran di sejumlah wilayah," kata Abhisit.

Aksi pembakaran terjadi setelah aparat menyerang barikade demonstran di kamp protes di pusat kota Bangkok. Jam malam pada Rabu malam yang juga mencakup 24 provinsi di luar Bangkok, telah dicabut pada Kamis pagi tadi.

Sejumlah pimpinan kelompok "Kaus Merah" menyerah pada kepolisian. Beberapa pemimpin lain melarikan diri dan sedang diburu oleh aparat. Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan militer, termasuk seorang fotografer lepas Italia, dan puluhan orang luka-luka.

0 comments:

  © NUMPANG share template Newspaper Style by pak ELA

Back to TOP