Selasa, 01 Februari 2011

Putra Gubernur Sulsel, Mahasiswi IPDN Meninggal Dunia

Jakarta,- Putra Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Rinra Sujiwa Syahrul Putra (19), meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat. Rinra adalah mahasiswa IPDN di Bandung.

Kabar meninggalkan putra orang nomor satu di Sulsel dan Ketua DPD Golkar Sulsel itu menyebar dengan cepat melalui pesan berantai di telepon selular. Beberapa pejabat mengatur ulang jadwal mereka hari ini setelah mendengar kabar duka tersebut, Senin (31/1/2011).

"Kami rencana ke Jakarta pagi ini bersama ibu. Tiba-tiba batal karena putra Pak Gubernur meninggal," ujar seorang putri kepala dinas, Senin pagi.

Adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo, membenarkan kemenakannya, Rinra, yang saat ini menempuh pendidikan di IPDN Bandung meninggal dunia.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pasrah menyusul meninggalnya Rinra Sujiwa Syahrul Putra (19), anaknya, di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor, Jawa Barat, Senin (31/1/2011) dini hari.

Padahal, Rinra sempat ditanya Syahrul di Jakarta soal luka memar di perutnya. Namun, ia menjawab ini adalah hal yang biasa di IPDN. "Ini biasa Pak di STPDN," kata Rinra seperti dikutip kerabat Syahrul yang minta namanya dirahasiakan.

Namun, melalui orang dekatnya, Asdar Muis RMS, Syahrul menyatakan, meski soal kematian anaknya di dalam kampus belum ada konfirmasi resmi dari pihak IPDN, dia tidak akan menuntut pihak IPDN.

"Pak Syahrul pasrah kepada Ilahi. Dia tidak akan menuntut IPDN," kata Asdar dari Faisal Malik, orang yang selama ini banyak mendampingi Gubernur Sulsel, mengutip penyataan Syahrul.

Sehari sebelum meninggal di IPDN, Jatinangor, Senin (31/1/2011) dini hari, Rinra masih sempat meminta ayahnya untuk tidur berdampingan dengannya.

"Kemarin, Pak Gubernur masih sempat mengantar Rinra ke bandara," kata Asdar mengutip cerita dari Andi Ilhamsyah Gazaling, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel yang juga ikut menemani Gubernur ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Minggu sore.

Rinra Sajiwo Putra, nindya praja IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dinyatakan meninggal dunia karena kram perut, Senin (31/1/2011) dini hari.

Rinra datang ke RS AMC, Cileunyi, pukul 05.00 (bukan pukul 04.00 seperti berita sebelumnya) dalam keadaan meninggal dunia. Tidak ada penanganan apa pun dari rumah sakit. Setelah di instalasi jenazah, Rinra akan diterbangkan ke Makassar pukul 14.00WIB.

Perwakilan pihak keluarga Andi Darussalam Tabusala menyatakan, Rinra adalah figur praja berprestasi. Putra bungsu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo ini memiliki indeks prestasi yang terbilang di atas rata-rata yaitu 3,49. "Dia juga aktif dalam Dewan Perwakilan Praja," ujar Andi.

Menurut Andi, Rinra juga memiliki postur badan yang bagus. Itu sebabnya, keluarga yakin bahwa Rinra meninggal secara wajar dan menolak untuk diotopsi.

Seluruh Civitas Akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum Rinra Sujiwa Syahrul Putra di Makassar, Selasa (1/2/2011).

Permohonan maaf tersebut disampaikan langsung oleh Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni mewakili seluruh Kementerian Dalam Negeri termasuk IPDN sekaligus menyampaikan duka cita mendalam secara pribadi dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada upacara pemakaman.

Di antara rombongan Kementerian Dalam Negeri dan IPDN hadir pula istri Mendagri Gamawan Fauzi. Sekjen yang menyampaikan sambutannya diiringi dengan isak tangis. "Kami mohon maaf hanya sampai di sini dapat menjaga ananda, mohon maaf jika selama mendidik ada kekhilafan," katanya.

Menurutnya, selama di kampus almarhum mengikuti seluruh pendidikan dan pembelajaran dengan baik dan penuh disiplin bahkan merupakan Nindya Praja terbaik.

Almarhum memperoleh NIP CPNS 988 10 23 20 10 diangkat pada 20 Oktober 2011 menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dan memiliki prestasi sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Praja dan anggota Korps Praja.  "Ia baru saja diangkat sebagai CPNS dan pulang untuk memperlihatkan kepada orang tuanya bahwa ia telah berhasil," katanya.

Selain berprestasi, Rinra yang selama ini menghuni wisma nusantara di kampus sangat disiplin seperti ayahnya. Prestasi terakhir akademik alamarhum dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,38 atau angka memuaskan. "Putra bapak sangat membanggakan, semoga diberikan kekuatan lahir batin dan ikhlas melepaskan kepergian ananda," ujarnya.

Ia menggambarkan dalam kehidupan sehari-hari Rinra tidak pernah menonjolkan diri sebagai anak pejabat memiliki jiwa sosial tinggi, senang bergaul, tidak pernah memanjakan diri, senang membantu, sangat sopan santun dan baik.

Sekjen juga menyampaikan permohonan kepada keluarga agar mengikhlaskan kepergian Rinra kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa.

Mendengar sambutan yang disampaikan tersebut ayah almarhum Syahrul Yasin Limpo terus berdzikir sambil berlinang air mata, begitu juga dengan ibu almarhum Ayunsri Syahrul.

Tampak di antara keluarga inti tokoh sepak bola nasional Andi Darussalam yang juga merupakan paman dari almarhum yang setia menemani Rinra sejak dari Bandung.

0 comments:

  © NUMPANG share template Newspaper Style by pak ELA

Back to TOP