Istri Menteri Malaysia Pulangkan TKW Setelah Diperkosa Suami
Malaysia-, Setelah situs wikileaks membongkar berbagai macam informasi diplomatik Amerika Serikat, kali ini situs ini membongkar kasus pemerkosaan TKI yang berinisial Rbh asal Banjarnegara, Jawa Tengah, oleh Menteri Informasi dan Kebudayaan Malaysia Dato Dr.Rais Yatim pada 2007 silam. Skandal ini telah diberitakan oleh Harakah daily dan Malaysia Today dan blogger independen terbongkar setelah laporan Investigasi LSM Migran Care yang dikirim ke Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta, pada 2007 silam.
Sejauh ini Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, belum bersedia memberikan komentar tentang hasil investigasi timnya.
"Untuk sementara ini saya tidak bisa berkomentar dulu. Silakan tanya ke KBRI Kuala lumpur soal kasus ini," ujar Anis saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (5/1/2011) sore. Anis juga enggan menjawab kronologis kasus yang menimpa Rbh ini.
Analis kebijakan publik Migrant Care, Wahyu Susilo, juga tidak bersedia mengomentari kasus pemerkosaan Rbh. "Saya no comment dulu. Ini pelik sekali. Nanti saja setelah kami lapor ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), baru kami sampaikan keterangan resmi," kata Wahyu.Sejauh ini Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, belum bersedia memberikan komentar tentang hasil investigasi timnya.
"Untuk sementara ini saya tidak bisa berkomentar dulu. Silakan tanya ke KBRI Kuala lumpur soal kasus ini," ujar Anis saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (5/1/2011) sore. Anis juga enggan menjawab kronologis kasus yang menimpa Rbh ini.
"Ini juga soal keselamatan orang lain," kata Wahyu.
Rbh dan adiknya yang melaporkan kasus ini kepada Migrant Care.
Rais Yatim membantah telah memperkosa Rbh saat bekerja di kediamannya selama delapan tahun hingga 2007.
"Saya bantah tuduhan-tuduhan itu, baik itu perkosaan atas siapapun empat tahun lalu, maupun tuduhan lain yang diangkat para blogger di internet atau oleh entitas politik manapun," ujar Rais seperti dilansir kantor berita Bernama, dan situs harian Utusan Malaysia, edisi kemarin.
Berdasarkan berita yang dilansir situs koran oposisi PAS, Harakah Daily, Migrant Care menerima pengaduan adik Rbh melalui sepucuk surat tanpa tanggal yang diketik menggunakan mesin tik biasa.
"Kakak saya telah diperkosa majikannya, Pak Menteri beberapa kali. Hingga pada 19 Februari 2007, isteri Rais Yatim, memergoki aksi suaminya. Besoknya, 20 Februari 2007, isteri Rais Yatim memulangkan kakak ke Indonesia, Tolong kami Pak. Bersihkan kehormatan wanita Indonesia yang mencari rezeki buat anak-anak yang sekolah. Apakah memperkosa pembantu rumah pekerja asing yang tak bisa baca dan tak bisa tulis, adalah satu budaya orang kenamaan di Malaysia," tulis adik Rbh dalam surat itu.
Rbh dan adiknya yang melaporkan kasus ini kepada Migrant Care.
Rais Yatim membantah telah memperkosa Rbh saat bekerja di kediamannya selama delapan tahun hingga 2007.
"Saya bantah tuduhan-tuduhan itu, baik itu perkosaan atas siapapun empat tahun lalu, maupun tuduhan lain yang diangkat para blogger di internet atau oleh entitas politik manapun," ujar Rais seperti dilansir kantor berita Bernama, dan situs harian Utusan Malaysia, edisi kemarin.
Berdasarkan berita yang dilansir situs koran oposisi PAS, Harakah Daily, Migrant Care menerima pengaduan adik Rbh melalui sepucuk surat tanpa tanggal yang diketik menggunakan mesin tik biasa.
"Kakak saya telah diperkosa majikannya, Pak Menteri beberapa kali. Hingga pada 19 Februari 2007, isteri Rais Yatim, memergoki aksi suaminya. Besoknya, 20 Februari 2007, isteri Rais Yatim memulangkan kakak ke Indonesia, Tolong kami Pak. Bersihkan kehormatan wanita Indonesia yang mencari rezeki buat anak-anak yang sekolah. Apakah memperkosa pembantu rumah pekerja asing yang tak bisa baca dan tak bisa tulis, adalah satu budaya orang kenamaan di Malaysia," tulis adik Rbh dalam surat itu.
Adik Rbh yakin kakaknya akan menceritakan pemerkosaan yang dialaminya.
''Saya sertakan foto majikannya bersama kakak saya yang berdiri di sebelahnya (bertudung biru) bersama pembantu rumah yang lain dan isterinya," katanya.
Dia juga mengingatkan Migrant Care harus menjaga kerahasiaan alamat Rbh lkhawatir pembunuhan yang menimpa model Mongolia, Altantuya Shariibuu, terjadi pada Rbh. Altantuya Shariibuu dibunuh lantaran membongkar affairnya dengan sejumlah petinggi dan politisi Malaysia.
Pengadilan Malaysia hanya memvonis dua eksekutornya yang merupakan anggota Pasukan Khusus Malaysia.
"Tolong bapak rahasiakan alamat kakak saya karena Pak Menteri itu punya banyak uang dan kenalan di Indonesia. Khawatir nanti keluarga kakak saya akan diapa-apakan seperti kasus Altantuya di Malaysia," katanya.
Berbekal surat ini, Migrant Care mengirim sukarelawan Indah Utami dan Sitti Nurhayati mencari Rbh di Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia, 23 Juli 2007.
Tim Migrant Care berhasil menemukan Rbh bersama suaminya Sukirman dan anaknya, di rumahnya sekitar pukul 11.00 WIB, 24 Juli 2007.
Namun, lantaran suami dan anak Rbh selalu mendampinginya, Indah Utami dan Sitti Nurhayati tidak langsung mendapat pengakuan Rbh diperkosa majikannya. Tim Migrant Care hanya mendapat sejarah kerja Rbh di rumah majikannya di Kuala Lumpur selama delapan tahun itu.
Namun, setelah pulang ke rumah Sitti Nurhayati, Indah menelepon Rbh melalui HP anaknya sekitar pukul 20.30 WIB. Dalam percakapan telepon itulah, Rbh mengaku diperkosa Rais Yatim.
Tetapi Rbh meminta kasus pemerkosaan yang menimpa dirinya tidak dibesar-besarkan lantaran malu pada tetangga dan takut. Setelah itu suami Rbh, Sukirman, juga menelepon Indah, meminta kasus pemerkosaan yang meminta istrinya tidak di- blow up.
Ia menganggap kasus ini adalah satu cobaan untuk keluarganya. Pada 26 Juli 2007, Indah kembali menelepon Rbh dari kantor Migrant Care Jakarta. Rbh mengaku telah diperkosa sebelum pulang ke Indonesia.
Menurut adiknya, kali terakhir Rbh diperkosa pada 19 Februari 2007 dan kejadian ini telah dipergoki sang istri. Setelah itu, esoknya, isteri Datuk Seri Rais Yatim memulangkan Rbh ke Indonesia.
Masih menurut Harakah Daily, Migrant Care telah mengeluarkan siaran pers terkait pemerkosaan yang dialami Rbh, yang diteken Wahyu Susilo (Policy Analyst), Anis Hidayah (Executive Director) dan Alex Ong (Country Director) pada 1 Agustus 2007. Namun saat itu, kasus pemerkosaan yang dialami Rbh tidak bergema sedikit pun.
Setelah kasus Rbh ini diungkap WikiLeaks, sebuah LSM di Malaysia, Tenaganita, kembali mengungkap kasus ini, 26 Desember 2010.
Pengungkapan kasus ini menjadi gencar setelah blogger Rocky Bru (Ahirudin Atan), pemimpin koran The Malay Mail, dalam blognya baru-baru ini. Juga tak ketinggalan Asian Sentinel dan Free Malaysia Today.
Kasus pemerkosaan Rbh ini juga gampang diakses di rockybru.com.my atau di bigdogdotcom.wordpress.com.
Meski media Malaysia gencar memberitakan kasus yang menimpa Rbh, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur masih terkesan adem ayem.
Kepala Penerangan KBRI Suryana Sastradipraja seperti dilansir vivanews, mengatakan masih memonitor kasus Rbh ini.
Ia menyebut isu ini sulit diusut lebih jauh. Dalihnya, sumber informasinya, hanya laporan pihak ketiga. Sehingga belum bisa dibuktikan kebenarannya, "Kami sudah tahu, itu muncul tahun 2007, namun itu kan baru katanya semua," ujarnya.
Suryana mengatakan itu karena sejauh ini tidak ada laporan langsung dari korban, sehingga KBRI tidak dapat bertindak lebih jauh.
"Kasus ini tidak pernah dilaporkan, kalaupun dilaporkan sekarang, apa buktinya? Kasus pemerkosaan itu perlu bukti," kata Sastradipraja.
0 comments:
Posting Komentar