Minggu, 20 Juni 2010

Penyebab Kanker Rahim

Kanker Rahim adalah tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim).Kanker rahim biasanya terjadi setelah masa menopause, paling sering menyerang wanita berusia 50-60 taun.
Kanker bisa menyebar (metastase) secara lokal maupun ke berbagai bagian tubuh (misalnya kanalis servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim, sistem getah bening atau ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah).

PENYEBAB

Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi tampaknya penyakit ini melibatkan peningkatan kadar estrogen.
Salah satu fungsi estrogen yang normal adalah merangsang pembentukan lapisan epitel pada rahim. Sejumlah besar estrogen yang disuntikkan kepada hewan percobaan di laboratorium menyebabkan hiperplasia endometrium dan kanker.
Wanita yang menderita kanker rahim tampaknya memiliki faktor resiko tertentu. (faktor resiko adalah sesuatu yang menyebabkan bertambahnya kemungkinan seseorang untuk menderita suatu penyakit).
Wanita yang memiliki faktor resiko tidak selalu menderita kanker rahim, sebaliknya banyak penderita kanker rahim yang tidak memiliki faktor resiko. Kadang tidak dapat dijelaskan mengapa seorang wanita menderita kanker rahim sedangkan wanita yang lainnya tidak.

Penelitian telah menemukan beberapa faktor resiko pada kanker rahim:

 1. Usia

 Kanker uterus terutama menyerang wanita berusia 50 tahun keatas.














 2. Hiperplasia endometrium


Hiperplasia Endometriom adalah keadaan dimana endometrium tumbuh secara berlebihan. Kelainan ini bersifat benigna ( jinak ) ; akan tetapi pada sejumlah kasus dapat berkembang kearah keganasan uterus .







3. Terapi Sulih Hormon (TSH)

TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis dan mengurangi resiko penyakit jantung atau stroke.Wanita yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko yang lebih tinggi. Pemakaian estrogen dosis tinggi dan jangka panjang tampaknya mempertinggi resiko ini. Wanita yang mengkonsumsi estrogen dan progesteron memiliki resiko yang lebih rendah karena progesteron melindungi rahim.
  





4. Obesitas

Tubuh membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga wanita yang gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen merupakan penyebab meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obes.







5. Diabetes (kencing manis)





6. Hipertensi (tekanan darah tinggi)













7. Tamoksifen

Wanita yang mengkonsumsi tamoksifen untuk mencegah atau mengobati kanker payudara memiliki resiko yang lebih tinggi. Resiko ini tampaknya berhubungan dengan efek tamoksifen yang menyerupai estrogen terhadap rahim.
Keuntungan yang diperoleh dari tamoksifen lebih besar daripada resiko terjadinya kanker lain, tetapi setiap wanita memberikan reaksi yang berlainan.  



8. Ras

Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita kulit putih.
  










9. Kanker kolorektal

Kanker usus besar (kanker kolon) lebih sering terjadi pada wanita, kanker rektum lebih sering ditemukan pada pria.
Sekitar 5% penderita kanker kolon atau kanker rektum memiliki lebih dari satu kanker kolorektum pada saat yang bersamaan.
  







10. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun

 Menarke atau mentruasi pertama biasanya terjadi pada usia 12 atau 13 tahun, menstruasi ini biasanya diikuti dengan adanya gejala perubahan pada diri penderitanya yang disebut dengan pubertas. Mens pertama akan meningkatkan hormon estrogen yang akan mempengaruhi kerja rahim








11. Menopause setelah usia 52 tahun

Menopause adalah perubahan yang normal terjadi pada kehidupan seorang wanita ketika periode menstruasinya berhenti. Selama menopause, tubuh seorang wanita secara perlahan mengurangi produksi hormon estrogen dan progesterone sehingga terjadilah berbagai gejala. Saat kedua hormon ini berkurang dan akhirnya berhenti, permasalahan bau pada organ kemaluan juga mulai berkurang dan menghilang.
  






  

12. Kemandulan


Kemandulan disebabkan oleh tidakberkembangnya sel telur atau ovum pada wanita.








13. Penyakit ovarium polikista

Sindroma Ovarium Polikista (Sindroma Stein-Leventhal) adalah suatu penyakit dimana ovarium (indung telur) membesar dan mengandung banyak kantong yang berisi cairan (kista); kadar hormon pria (androgen) bisa tinggi sehingga kadang menyebabkan maskulinisasi.

  




14. Polip endometrium.

Polip ini biasanya terjadi pada dinding rahim

0 comments:

  © NUMPANG share template Newspaper Style by pak ELA

Back to TOP