Jumat, 21 Mei 2010

Musharraf Kembali Ke Dunia Politik

Washington,- Mantan penguasa militer Pakistan, Pervez Musharraf, Kamis mengatakan ia berencana akan kembali dari pengasingan dan kembali ke dunia politik, serta tidak mengesampingkan sasaran barunya untuk mengincar kursi kepresidenan.

Musharraf, yang menghabiskan sebagian besar waktunya di London sejak kehilangan kekuasaan menyusul pemilu 2008, pekan ini berkunjung ke Washington dan bertemu dengan tokoh-tokoh Pakistan di sebuah hotel mewah.

Dalam wawancara dengan CNN, Musharraf mengatakan, dia berniat akan kembali ke dunia politik, meski dia belum menentukan kapan waktunya.

"Saya pasti berencana untuk kembali ke Pakistan dan juga kembali ke politik. Pertanyaan yang ada adalah apakah saya akan mencalonkan diri untuk presiden atau perdana menteri, itu akan dilihat kemudian," katanya.
Para pejabat di Pakistan sebelumnya mengatakan, Musharraf telah mendaftarkan partai baru kepada pihak yang berwenang di bidang pemilu, mempersiapkan panggung untuk tampil kembali ke dunia politik.

Tetapi Musharraf akan menghadapi pengadilan kejahatan jika dia kembali ke Pakistan, berkaitan dengan penahanan para hakim pada 2007 pada saat dia berusaha untuk memperkokoh kekuasaan.

Musharraf juga perlu diperiksa mengenai tuduhan-tuduhan berkaitan dengan penyelidikan yang dipimpin Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), bahwa dia cukup berbuat untuk melakukan pencegahan terhadap pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto pada Desember 2007.

Musharraf mengatakan dia tidak setuju dengan laporan PBB itu.

"Dalam kenyataannya, saya telah memperingatkan kepadanya (Benazir) mengenai ancaman terhadap dirinya," kata Musharraf.

Musharraf mengatakan, dia sebelumnya berupaya menghentikan Benazir dari melakukan perjalanan ke tempat di mana kemudian dia dibunuh oleh para gerilyawan garis keras.

"Banyak fitnah politik yang dilemparkan kepada saya bahwa tindakan dia dilarang. Tapi dialah yang memutuskan untuk melakukan itu," kata Musharraf.

"Saya rasa semua keamanan sudah diberikan," katanya menambahkan.

Suami Benazir, Asif Ali Zardari, menggantikan Musharraf sebagai presiden pada 2008.

Musharraf akan menghadapi perselisihan berat jika dia kembali ke politik untuk menghadapi mesin politik Zardari dan mantan perdana menteri Nawaz Sharif.

Musharraf mengatakan dia mendukung sepenuhnya operasi militer yang diperintahkan oleh Zardari dan Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani di wilayah suku barat laut yang tak taat kepada hukum.

Operasi itu mendapat pujian besar di Amerika Serikat, di mana para pejabat lama mencurigai adanya unsur-unsur tertentu di Pakistan semasa pemerintahan Musharraf yang bermain standar ganda untuk mendukung para gerilyawan garis keras.

0 comments:

  © NUMPANG share template Newspaper Style by pak ELA

Back to TOP